siklus hidup prodak
Ø Siklus
Hidup Produk Pepsodent
Tahap Perkenalan / Introduction
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target
konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara
kepada target pasar dengan berbagai cara.Perkenalan(promosi). Pada tahap
ini, pepsodent melakukan promosi di media elektronik yang berupa iklan dan
media cetak yang berupa iklan di Koran, majalah, spanduk.
Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal
produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat
pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan
distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya
animo permintaan pasar. Pertumbuhan(distribusi). Pertumbuhan peprodent di
masyarakat terus mengalami peningkatan. Meski sekarang telah banyak beredar
pasta gigi lain, tapi pepsodent tetap stabil. Pendistribusian pepsodent juga
sangat meluas.
Varian dari produk Pepsodent.
Varian dari produk Pepsodent.
Pada saat sekarang ini, Pepsodent tidak hanya memasarkan
produk pasta gigi saja.Terdapat beberapa produk baru dari Pepsodent, seperti
toothbrush dan mouthwash. Dengan semua inovasi baru ini, Pepsodent
mencakup seluruh jangkauan perawatan kesehatan mulut para konsumennya.
Tahap Kedewasaan / Maturity
Di tahap dewasa produk perusahaan mengalami titik jenuh
dengan ditandai dengan tidak bertambahnya konsumen yang ada sehingga angka
penjualan tetap di titik tertentu dan jumlah keuntungan yang menurun serta penjualan
cenderung akan turun jika tidak dibarengi dengan melakukan strategi untuk
menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Karena sudah banyak pesaing, para
pedagang mulai meninggalkan persaingan dan yang baru tidak akan banyak terlibat
karena jumlah konsumen yang tetap dan cenderung turun. Pendewasaan
(harga) Harga yang di keluarkan oleh produsen sangat terjangkau oleh
masyarakat. Di Indonesia, Pepsodent White Now tersedia dalam ukuran 100 gr
dengan kisaran harga jual Rp15.000 di toko-toko di semua kota besar. Pepsodent
White Now hadir melengkapi rangkaian produk Pepsodent lainnya yaitu Pepsodent
Complete 8, Pepsodent Gum Care, Pepsodent Herbal, Pepsodent Sensitive,
Pepsodent Whitening, dan Pepsodent Center Fresh dan merupakan bentuk komitmen
Pepsodent untuk selalu berinovasi dan tidak hanya memberikan kebutuhan dasar
perlindungan gigi.
Tahap Penurunan / Decline
Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan
konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan
yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi
pasti dan akhirnya mati. Kemunduran produk sampai saat ini pepsodent belum
mengalami kemunduran yang sangat berarti. Untuk mencegah itu semua, pepsodent
telah mengeluarkan berbagai variasi ukuran maupun rasa.
Ø SIKLUS
HIDUP PRODUK AQUA
Pengelompokkan produk
a.
Merek : Aqua
b. Jenis : Air mineral
c. Produk : PT. Aqua Golden Mississippi
d. Penempatan : Dimana saja
e. Kegunaan : untuk menetralisir tubuh
Merk : Aqua adalah sebuah merk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi di Indonesia sejak tahun 1973.
b. Jenis : Air mineral
c. Produk : PT. Aqua Golden Mississippi
d. Penempatan : Dimana saja
e. Kegunaan : untuk menetralisir tubuh
Merk : Aqua adalah sebuah merk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi di Indonesia sejak tahun 1973.
1. Tahap pengenalan / Introduction
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973 . Aqua adalah air mineral yang hadir pertama kali di Indonesia . Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek generik untuk AMDK . Sejak tahun 1998 , aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis , Grup Danone . Pada awal berdirinya aqua , kemasan produk ini menggunakan botol kaca . Aqua group didirikan oleh Tirto Utomo , warga asli Wonosobo
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973 . Aqua adalah air mineral yang hadir pertama kali di Indonesia . Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek generik untuk AMDK . Sejak tahun 1998 , aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis , Grup Danone . Pada awal berdirinya aqua , kemasan produk ini menggunakan botol kaca . Aqua group didirikan oleh Tirto Utomo , warga asli Wonosobo
2. Tahap pertumbuhan / Growth
Tahun 1973 Tirto ingin menciptakan air mineral yang higenis karena pengalaman buruknya menjamu tamu dari Amerika Serikat menggunakan air rebusan .Tahun 1982 , Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan . Pada tahun 1984 , pabrik aqua kedua didirikan di Pandaan , Jawa Timur . Pada tahun 1995 aqua berhasil menjadi pabrik air mineral higenis pertama di Indonesia dengan system produksi in-line . Tahun 1998 , karena ketatnya persaingan saham aqua dijual pada Grup Danone . Tahun 2001 aqua menang dalam ajang Indonesia Best Brand Award . Tahun 2003 aqua membuka pabrik baru di Klaten .
Tahun 1973 Tirto ingin menciptakan air mineral yang higenis karena pengalaman buruknya menjamu tamu dari Amerika Serikat menggunakan air rebusan .Tahun 1982 , Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan . Pada tahun 1984 , pabrik aqua kedua didirikan di Pandaan , Jawa Timur . Pada tahun 1995 aqua berhasil menjadi pabrik air mineral higenis pertama di Indonesia dengan system produksi in-line . Tahun 1998 , karena ketatnya persaingan saham aqua dijual pada Grup Danone . Tahun 2001 aqua menang dalam ajang Indonesia Best Brand Award . Tahun 2003 aqua membuka pabrik baru di Klaten .
3. Tahap kedewasaan / Maturity
Untuk menghadapi ketatnya persaingan air mineral dengan merek-merek lain di Indonesia , pada tahun 2004 aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit , jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango . Lalu aqua juga meluncurkan Mizone yang merupakan merek minuman isotonik bernutrisi .
Untuk menghadapi ketatnya persaingan air mineral dengan merek-merek lain di Indonesia , pada tahun 2004 aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit , jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango . Lalu aqua juga meluncurkan Mizone yang merupakan merek minuman isotonik bernutrisi .
4. Tahap penurunan / Decline
Pada tahun 2000-an produk air mineral di Indonesia mulai bermunculan dengan berbagai merek . Ini merupakan ancaman tersendiri bagi Aqua sebagai produk air mineral tertua di Indonesia . Salah satu bukti persaingan antar produk air mineral adalah persaingan harga . Rata-rata merek-merek air mineral pesaing aqua harganya lebih murah dibandingkan aqua . Hal ini tidak dapa dipandang sepele oleh aqua karena umumnya pasaran akan lebih memilih suatu merek yang harganya murah tapi dengan isi yang sama . Salah satu tahap penurunan aqua adalah menurunya kualitas sumber mata air di pegunungan .
Pada tahun 2000-an produk air mineral di Indonesia mulai bermunculan dengan berbagai merek . Ini merupakan ancaman tersendiri bagi Aqua sebagai produk air mineral tertua di Indonesia . Salah satu bukti persaingan antar produk air mineral adalah persaingan harga . Rata-rata merek-merek air mineral pesaing aqua harganya lebih murah dibandingkan aqua . Hal ini tidak dapa dipandang sepele oleh aqua karena umumnya pasaran akan lebih memilih suatu merek yang harganya murah tapi dengan isi yang sama . Salah satu tahap penurunan aqua adalah menurunya kualitas sumber mata air di pegunungan .
Ø SIKLUS
HIDUP PRODUK MIZONE
Mizone Story
1. Tahap Pengenalan
Dengan memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang
industri air minuman dalam kemasan, di abad 21 ini Danone Aqua melakukan suatu
inovasi dengan meluncurkan produk Mizone tepatnya pada 27 September 2005.
Mizone sendiri merupakan produk yang sudah dikenal di New Zealand, Australia,
dan China.
Danone-Aqua melihat potensi pasar dengan memanfaatkan negara
Indonesia yang beriklim tropis dengan aktivitas penduduk yang sehari-harinya
padat dan sangat berpotensi dalam menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Padahal,
kehilangan cairan sebesar 2% saja dapat menurunkan konsentrasi dan stamina
tubuh kita. Menjawab kebutuhan tersebut, MIZONE hadir di Indonesia sebagai
sebuah inovasi baru dalam kategori minuman ISOTONIK.
Dengan kandungan HYDROMAXX nya Mizone dapat menggantikan
cairan tubuh yang hilang dengan mudah. Diluncurkan pertama kali di Surabaya
pada tanggal 27 September 2005, Mizone hadir dalam dua rasa yaitu ORANGE LIME
dan PASSION FRUIT.
Produk (Product)
Mizone lebih dari
sekedar minuman· isotonik, karena Mizone bisa diminum kapan saja dan dimana
saja untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Dengan rasa yang unik
dan aroma yang· nyegerin – segernya beda kayak baru abis mandi- dan 5 vitamin
[E, B1, B3, B6, B12]plus elektrolit [Na+, Mg2+, Ca2+, Cl-] yang memberikan
nutrisi untuk tubuh kita cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari kita.
Ukuran yang pas
dengan bentuk serta· warna botol yang trendy cocok untuk dibawa-bawa
beraktivitas.
· Terdiri dari 3 pilihan rasa: Passion Fruit, orange lime
and Lychee Lemon
Harga (Price)
Harga Mizone yang sangat ekonomis dan kompetitif yaitu Rp
2500 / botol dengan volume 500 mL mampu membidik kebutuhan konsumen di semua
kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan
aktivitas. Bandingkan dengan harga Pocari Sweat dalam kemasan kaleng 330 mL
yang dijual seharga Rp 3300. Dengan harga sebesar itu, value Mizone menjadi
lebih tinggi di mata konsumen.
Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi
Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung dan
toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada suatu istilah di kalangan
distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.
Target Audience Mizone
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun dalam
kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivtas
yang dinamis. Mizone bisa membidik segmen konsumen yang lebih luas, yaitu
konsumen air mineral dalam kemasan botol yang jumlahnya sangat besar.
2. Tahap Pertumbuhan
Momen puasa (November 2006) menjadi peluang Mizone dalam
mempromosikan produknya. Mizone melakukan berbagai variasi program baik di
radio, games pada pusat keramaian, dan 2 iklan komersial di TV. Program “It’s
Mizone Time” pada beberapa stasiun radio di Jakarta, Surabaya dan Bandung yang
menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan tema yang unik
bertajuk “Recharge your Body during Fasting Month” yang tersebar di beberapa
supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada
masyarakat luas.Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan untuk
mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha keluar
dengan kampanye berupa testimonial yang disebut “Tantangan Mizone Jadi 100%
Kamu”. Konsumen dipiih secara acak untuk minum Mizone selama 8 hari. Kemudian,
merekam aktivitas minimal 5 menit setiap hari setelah minum Mizone. Dari event
itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3 konsumen berbeda. Langkah
ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer engangement antara konsumen
dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk mengomunikasikan
benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi untuk
memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind
(konsentrasi), dan mimood (semangat) (Hidayat, 2008).
3. Tahap Kematangan
Saat ini, dunia persaingan minuman isotonic sangat ketat.
Pocari Sweat sebagai pelopor minuman isotonik masih merajai pasar. Kemudian
muncul Mizone yang mulai mengancam dan dalam waktu satu tahun mampu merebut
pangsa pasar konsumen minuman isotonik sebesar 30%. Persaingan pun makin ketat
dengan munculnya berbagai merek minuman isotonik yang menawarkan keunggulannya
masing-masing. Produsen harus pandai menyusun strategi untuk menciptakan
awareness produk dan menciptakan mindset positif bagi konsumen. Sampai saat
ini, Mizone masih bertahan di peringkat kedua dan terus mengoptimalkan strategi
marketing mix-nya (Product, Price, Place, Promotion ) dalam merebut pangsa
pasar lebih besar di bidang minuman isotonik. Dalam hal ini, Mizone sebagai
pemain baru dalam minuman isotonik menunjukkan keberhasilan strategi marketing
mix yang dijalankannya. Melaunching produk pada September 2005 dalam kondisi
masyarakat telah terdukasi pentingnya minuman isotonik bagi kesehatan, Mizone
menawarkan produk minuman isotonik dengan 2 variasi rasa, orange lime dan
passion fruit. Inovasi ini ternyata mendapat respon yang positif dari pasar.
Tidak seperti kebanyakan pendatang baru di pasar isotonik yang bermain di
kemasan kaleng, Mizone menjadi penantang pertama Pocari Sweat yang masuk dalam
kemasan botol plastik PET berwarna biru, mudah dibawa kemana-mana, dan dengan
volume yang lebih banyak, membuat konsumen menyukai produk Mizone. Keputusan
yang cerdik karena dengan kemasan botol PET, Mizone bisa membidik segmen
konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang
jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan
mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone
juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone
Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya.
Mizone, brand minuman isotonik mengeluarkan varian baru yang
sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Varian baru ini bukan lagi sebuah
minuman isotonik tapi merupakan perpaduan unik buah, vitamin dan ekstrak white
tea. White tea sendiri di Indonesia belum begitu populer karena memang harganya
yang mahal. Di Indonesia sendiri dalam tahun 2014, berdasarkan Kantar
Worldpanel Group kategori Minuman mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk pangsa urban, produk minuman naik 18% dari tahun lalu. Sedangkan pasar
rural mengalami kenaikan sampai 25% dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk mendukung
peluncuran produk baru ini, Mizone mengeluarkan TVC versi Merchansider Tokok
dimana digambarkan penjaga minuman Mizone isotonik beradu pendapat dengan
Fres’in. Fres’in sendiri hadir dalam 2 varian yaitu: Juicy Strawberry dan
Crispy Apple.
4. Tahap Penurunan
MIZONE CASE; Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi
Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Surabaya Totok Sudjianto
mengatakan hal ini, Di label minuman Mizone hanya tertera bahan pengawet kalium
sorbat. Setelah diteliti, ternyata dalam minuman itu terdapat bahan pengawet
lain, yaitu natrium benzoat sebanyak 31,75 mg/kg. Pada label Minuman Isotonik
Mizone tersebut tidak disebutkan adanya kandungan natrium benzoat dan kalium
sorbat, dan beredar isu bahwa kandungan bahan pengawet dalam Mizone tersebut
membahayakan kesehatan dan dapat (menyebabkan penyakit lupus).
ketidaksesuaian antara label dan kandungan bahan tambahan
makanan pada minuman itu telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan, UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, dan UU Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen Meski ada ketidaksesuaian, Totok mengatakan,
minuman itu tidak berbahaya bagi kesehatan karena kandungan natrium benzoat dan
kalium sorbat masih di bawah batas. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 Tahun
1988 tentang Bahan Tambahan Makanan mengatur, batas kandungan natrium benzoat
pada minuman maksimal 600 mg/kg dan kalium sorbat 200 mg/kg.
Kombet (Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet) selaku LSM
baru. PT Tirta Investama (TI), pemilik brand Aqua dan Mizone, sangat ingin tahu
siapa Kombet ini. Bahkan karena keingintahuan itu, seperti diungkap Willy
Sidharta, ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), pihaknya terus
melakukan investigasi untuk mencari informasi lebih mendalam tentang Kombet.
“Kami memakai jasa pihak ketiga,” kata Willy, yang juga presdir PT Aqua Golden
Mississippi Tbk., anak perusahaan TI, yang beromzet Rp1,4 triliun itu. Hanya,
Willy enggan memberi tahu sejauh mana hasil investigasinya.
Mizone adalah salah satu produk minuman yang paling
cemerlang sepanjang 2006. Diluncurkan September 2005, dalam setahun kemudian
Mizone mampu menyalip produk-produk lain yang masuk pasar lebih dahulu.
Parmaningsih Hadinegoro, corporate secretary TI, mengklaim Mizone telah menyalip
Pocari Sweat, produk PT Amerta Indah, sebagai jawara di kategori minuman
isotonik. Padahal, sejak 2003 boleh dibilang Pocari Sweat-lah yang merajai
pasar minuman isotonik. Namun, sejak Kombet mempublikasikan hasil penelitiannya
dan diliput luas oleh media massa, Mizone sementara harus menyingkir dari
persaingan bisnis minuman isotonik.
Namun, akibat kelalaiannya itu, Mizone harus menanggung rugi
tidak sedikit. Mizone dipasarkan dengan jaringan Aqua yang terdiri dari 30
depo, 50 distributor, dan 1 juta gerai di seluruh Indonesia. Jika satu gerai
menjual rata-rata 10 botol per hari, dengan harga per botol Rp3.500, berarti
Mizone kehilangan penjualan Rp35 miliar per hari. Badan POM memerintahkan
Mizone menarik seluruh produk yang bermasalah dari pasar dan memusnahkannya
dalam waktu dua minggu. Dalam jumpa pers Rabu (6/12) lalu di Hotel Shangri-La,
Jakarta, Didi Nugrahadi, direktur pemasaran TI, juga mengakui kesalahan itu.
“Kami akan menarik Mizone dan mengganti labelnya dengan yang mencantumkan dua
bahan pengawet tersebut,” janji Didi. sebenarnya tidak ada masalah dengan
produk. Hanya pada labelnya yang kurang jelas sehingga produknya masih aman
untuk dikonsumsi. Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan
langsung menarik produk dan menggantinya dengan produk yang telah direvisi.
Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan produknya kosong di pasar dan tetap
mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari perdebatan akibat
munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda Mizone tidak terus
dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan Mizone semakin gencar dengan memberi
edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun
2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar dibandingkan produk minuman isotonik
lainnya saat itu) untuk kampanye produknya. Strategi yang dilakukan Mizone
berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat mengembalikan image produk pada
jalur yang sesuai.
Bahkan pada Juni 2008 Mizone meluncurkan varian baru dengan
rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai dengan isu bahan pengawet, pada
tahun 2008, promosi Mizone diarahkan pada pendekatan interaktif terhadap
konsumen melalui pogram “Tantangan Mizone jadi 100% Kamu” dan karakter animasi
mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) yang mencerminkan
sisi manfaat mengkonsumsi Mizone. Bahkan saat ini mizone berupaya memposisikan
produknya sebagai “everyday restoration drink”, artinya minuman yang baik dikonsumsi
setiap hari untuk kesehatan. Langkah promosi Mizone inilah yang menjadikan
produknya kembali menjadi pilihan konsumen.
Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan
edukasi kepada konsumen melalui promosi baik below the line maupun above the
line.
1. Mizone melakukan kampanye besar-besaran lewat placement
iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang. Belanja iklan
Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar
46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di
beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan
membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan
basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.
2. Momen puasa (November 2006) menjadi peluang Mizone dalam
mempromosikan produknya. Mizone melakukan berbagai variasi program baik di
radio, games pada pusat keramaian, dan 2 iklan komersial di TV. Program “It’s
Mizone Time” pada beberapa stasiun radio di Jakarta, Surabaya dan Bandung yang
menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan tema yang unik
bertajuk “Recharge your Body during Fasting Month” yang tersebar di beberapa
supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada
masyarakat luas.
3. Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan
untuk mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha
keluar dengan kampanye berupa testimonial yang disebut “Tantangan Mizone Jadi
100% Kamu”. Konsumen dipiih secara acak untuk minum Mizone selama 8 hari.
Kemudian, merekam aktivitas minimal 5 menit setiap hari setelah minum Mizone.
Dari event itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3 konsumen
berbeda. Langkah ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer engangement
antara konsumen dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk
mengomunikasikan benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi
untuk memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind
(konsentrasi), dan mimood (semangat).
Persaingan di
antara produsen-produsen minuman isotonic
Competitor Langsung dan Tidak Langsung Dari Mizone
1. Langsung : Pocari Sweat (PT.OTSUKA) & Vita Zone
(PT.Mayora)
2. Tidak Langsung : Kino Sweat dari Gorup Kino, X-Ion dari
PT Dankos Laboratories, Zporto dari PT Triusaha Mitraharja, Gatorade , powerade
serta Fatigon Hydro Plus.
Ø SIKLUS
HIDUP PRODUK COCA COLA
Diposting oleh Niken Permata Sari di 03.47
1.TAHAP PENGENALAN
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di
toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini
diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut
Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak
27 Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir
abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa
Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar
minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.Perusahaan ini memproduksi konsentrat
yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik
botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk
akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan
air yang telah disaring dan pemanis.
2.TAHAP PERTUMBUHAN
Pada tahun 1892,
Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Candler yang kemudian
mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Upaya mengiklankan
merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan
konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: “Mintalah
Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain”.
Tetapi konsumen tetap
saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti
selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan
periklanan yang sama dengan Coca-Cola
Tahun 1945, Coke
resmi menjadi merek dagang terdaftar. Tidak hanya minumannya, botol Coca Cola
yang bentuknya khas juga terdaftar patennya pada tahun 1960.
Coca Cola pertama
kali dijual dalam bentuk kalengan pada tahun 1955. Setelah itu Coca Cola terus
membuat pengembangan merek dan juga mengganti slogan-slogannya yang dinilai
mampu untuk menyesuaikan dengan trend perkembangan pasar.
Pada tahun 2000, Coca
Cola Company merupakan pabrik Minuman Ringan Berkarbonat terbesar di dunia.
Meskipun produk ini telah memiliki sejarah yang panjang, akhir-akhir ini mereka
terjebak dalam kesulitan finansial karena kesalahan strategi dalam penentuan
elemen harga.
Masa Sekarang,
Coca-Cola Company adalah produsen terkemuka di dunia,
pemasar, dan distributor non-alkohol minuman konsentrat dan sirup.
Perusahaan dan anak perusahaan mempekerjakan hampir 31.000
orang di seluruh dunia. Sirup, konsentrat dan minuman untuk basis Coca-Cola,
merek unggulan Perusahaan, dan lebih dari 230 lainnya Perusahaan minuman ringan
merek yang diproduksi dan dijual oleh Coca-Cola Company dan anak perusahaan di
hampir 200 negara di seluruh dunia.
3.Tahap pendewasaan
v Coca-cola
Dewasa ini penjualan coca-cola cenderung tidak ada
peningkatan (stabil). Di karenakan:
a) Adanya pesaing-pesaing baru Untuk saat ini banyak sekali
bermunculan produk-produk baru yang di keluarkan oleh pesaing. Hal tersebut
membuat konsumen / pelangga coca-cola beralih produk pesaing. Salah satunya
adalah harga coca-cola yang tergolong cukup tinggi/ mahal di banding dengan
produk pesaing, sebagai contoh ialah produk BIG COLA. Untuk saat ini harga satu
buah kemasan big cola Rp.3000,- sementara harga coca-cola Rp.4.950.
b) Kejenuhan konsumen
Hal lain yang mempengaruhi tidak meningkatnya penjualan
ialah kejenuhan konsumen. Salah satu hal yang membuktikan adanya kejenuhan
konsumen akan coca-cola adalah
Kejenuhan minuman karbonisasi,Banyak ahli gizi mengatakan
bahwa Coca-Cola dan minuman ringan lainnya dapat berbahaya jika dikonsumsi
secara berlebihan.
c) Strategi pemasaran kurang efektif
Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi
dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar.
Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa
masalah yang dihadapinya.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan
pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis
4.TAHAP PENURUNAN
Pada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah
organisasi non-pemerintah di New Delhi, mengatakan air soda yang diproduksi
oleh produsen minuman ringan di India, termasuk raksasa multinasional PepsiCo
dan Coca-Cola, mengandung racun termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi
terhadap kanker dan gangguan sistem kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa India
menghasilkan produk minuman ringan Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida
diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan Coca-Cola
ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji
produk yang sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti
Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada tahun 2003., Coca-Cola penjualan di
India mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan
CSE dan sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan
standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah
menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan
yang produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan
minimum yang sebelum Coca-Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala
penjualan dan produksi Coca- cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada
awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik
hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan.
Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan di India.
Ø SIKLUS
HIDUP PRODUK INDOMIE
9 MEI 2015 | VIRAYUNIAR30
Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di
Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain
dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca
negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan
Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu
produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri,
sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan.
• Fase
Pengenalan
Mie Instan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1969. Indomie sendiri di produksi dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun
1972 dengan varian rasa Ayam dan Udang.
• Fase
Pertumbuhan
Pada tahun 1982 Indomie meluncurkan varian rasa baru, yaitu
rasa Kari Ayam. Diikuti pada tahun 1983 varian Mie Goreng di keluarkan. Tahun
berikutnya perusahaan PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dibeli oleh PT.
Sarimi Asli Jaya (produsen Sarimi). Tiga tahun kemudian Pop Mie, mie instan
dalam wadah cup , diluncurkan untuk pertama kalinya dengan rasa ayam dan baso.
Di tahun 2003, mulai muncul pesaing produk Indomie yang
berasal dari PT. Wings Food, yaitu Mie Sedap. Mie Sedap juga tak kalah populer
dengan Indomie meskipun masih produk baru.
Sampai sekarang Indomie terus mencoba mengembangkan varian
mie instan tersebut. Diantaranya Mie Kriuk, Selera Nusantara, Indomie Jumbo,
Mie Kriting, Taste if Asia dan Kuliner Indonesia. Tidak hanya varian, Indomie
pun mencoba untuk meng-upgrade kemasannya.
• Fase
Kematangan
Memasuki awal abad ke 20, Indomie mulai mencapai titik
popularitasnya. Di tahun 2001 Indomie mampu meraih penghargaan Indonesia
Customer Satisfaction Award (ICSA) sebagai The Most Valuable Brand. Kemudian
pada tahun 2005 Indomie berhasil meraih Guinness World of Record sebagai The
Largest Pack of Instant Noodles; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA);
Indonesia Best Brand Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; Packaging
Consumer Branding Award (Gold), dan masih banyak penghargaan yang diterima
Indomie di tahun tahun berikutnya.
Selain itu di Nigeria Indomie merupakan makanan yang sangat
populer. Saat ini ada 2 pabrik yang memproduksi Indomie di Nigeria, yang
pertama adalah pabrik De United Foods Industries limited yang didirikan 1995 di
Ota Ogun State, merupakan pabrik pertama yang memproduksi Indomie di Nigeria
dan merupakan produsen mi instan terbesar di Afrika Barat. Pabrik kedua adalah
Dufil Prima Foods Plc yang dioperasikan sejak 2001, terletak di Choba, Port
Harcourt, Rivers State. Tidak hanya di Nigeria, Indomie juga cukup populer di
negara Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei.
• Fase
Penurunan
Pada 7 Oktober 2010 Pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa
Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang
terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu
hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan
semua produk mi instan “Indomie” dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan,
larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Hal ini menyebabkan menurunnya
tingkat permintaan Indomie dari mancanegara. Namun hal ini tidak berlangsung
lama dan Indomie kembali mendapatkan hati masayarakat.
Komentar
Posting Komentar