DAKWAH 40 Panduan Optimalisasi Ibadah Pada Bulan Istimewa Ramadhan


Alhamdulillah, inilah ucapan yang pertama yang seharusnya kita ucapkan pada awal pertemuan kita yang berbahagia ini. Kita memuji dan berterima kasih kepada Allah Swt yang Maha Pengasih atas segala ni’mat yang dikaruniakanNya kepada kita semua, terutama ni’mat Bulan mulia Ramadhan.
Kita semua berdo’a semoga Allah Swt senantiasa membimbing kita semua untuk mensyukuri seluruh ni’matNya dan mengoptimalkan ibadah kepadaNya, terutama pada bulan suci ini, semoga Allah Swt yang Maha Penyayang senantiasa mengampuni kita, memberkati usia kita, meridhai amal kita, dan merahmati kita semua. Amin.
Shalawat dan salam yang tiada terputus kita ucapkan untuk pemimpin kita, kekasih kita, Rasulullah Saw. Beliaulah teladan kita dalam hidup ini, terutama dalam optimalisasi ibadah pada bulan mulia Ramadhan ini.
Para jamaah Qaimin-qaimat yang mulia
Malam ini adalah malam pertama bulan termulia sepanjang tahun. Kita semua berbahagia dengan kedatangan bulan suci ini, karena kita sangat percaya dan sangat yakin bahwa bulan ini pasti membawa kebaikan, kebahagiaan, kemuliaan, kesuksesan, keselamatan kepada kita, jika kita isi bulan ini dengan taubat, dan amal shaleh yang maksimal. Allah Swt berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنْ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan (adalah bulan) yang padanya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan (berisi) penjelasan dari petunjuk dan (sebagai) pembeda (antara yang baik dan yanag salah).” Qs : Al-Baqarah : 185
Ayat yang mulia ini adalah ayat satu-satunya yang menyebutkan lafazh “Ramadhan” Nama dari bulan istimewa ini disebut secara eksplisit oleh Allah Swt untuk mengajarkan kepada kita tentang kemuliaan bulan ini, dipilih untuk menurunkan kitab termulia, kitab suci yang abadi, firman-firmanNya yang agung sebagai pedoman hidup bagi setiap orang yang ingin mengatur hidupnya sesuai petunjuk penciptaNya.
Di sisi lain, Ayat mulia ini juga memberi isyarat bahwa bulan Ramadhan sepatutnya menjadi bulan al-Qur’an bagi umat Islam, sehingga kita memperbanyak tilawah al-Quran pada bulan ini, sebagaimana yg dicontohkan oleh Nabi kita Saw.
Kaum muslimin-muslimat yang saya hormati
Bulan Ramadhan adalah shaum/ shiyam/ puasa. Pada bulan ini kita diwajibkan untuk berpuasa, tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan intim, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, selama sebulan penuh, dengan niat Ibadah.
Ibadah ini adalah rukun Islam yang keempat. Sehingga tidak sah iman dan Islam kita jika kita sengaja meninggalkan kewajiban ini tanpa udzur syar’i .
Allah Saw berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai sekalian orang yang beriman. Telah di wajibkan kepadamu shiyam/ puasa, sebagaiman telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Qs : Al-Baqarah : 183.
Ayat yang mulia ini menjelaskan kewajiban shaum kepada setiap orang beriman. Jadi orang yang menolak kewajiban ini tentulah bukan orang yang beriman.
Ayat mulia ini juga menjelaskan bahwa Ibadah shaum bertujuan untuk menjadikan kita hamba Allah Swt yang bertaqwa. Karena pada Ibadah shaum ada kepatuhan kepada Allah Swt, ada rasa takut berbuat dosa, ada harapan besar untuk mendapatkan balasan yang besar dari Allah Swt, dan pada ibadah shaum ada nilai-nilai perbaikan akhlak, pensucian hati dan pendekatan kepada Allah.
semua itu adalah nilai-nilai taqwa yang wajib kita upayakan lewat penghayatan yang mendalam selama bulan suci ini.
Mari kita berdo’a semoga Allah Swt menjadikan kita semua hamba-hambaNya yang bertaqwa. Amin.
Rasulullah Saw bersabda :
من صام رمضان إ يما نا واحتسابا غفرله ماتقدم من ذنبه
“Barang siapa puasa pada bulan Ramadhan atas dorongan Iman dan dengan niat ikhlas,
niscaya diampuni seluruh dosanya yang telah lalu”. Muttafaq Alaih
Hadits shahih ini memberikan jaminan ampunan Allah Swt terhadap semua dosa-dosa kecil yang pernah kita kerjakan, jika kita berpuasa dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah Saw bersabda :
…ورمضان إلى رمضان مكفرات لما بينهن إذا اجتنبت الكبائر. أخرجه مسلم
“Ramadhan ke Ramadhan berikutnya sebagai penghapus dosa diantaranya selama dosa-dosa besar dijauhi.” HR. Muslim.
Maksud hadits ini ialah bahwa dosa-dosa yang diampuni oleh Allah Swt lewat ibadah shaum dan Ibadah-ibadah lainnya pada bulan mulia ini, hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, hanya diampuni oleh Allah Swt jika kita bertaubat. Dan bulan istimewa ini adalah momentum yang terbaik untuk kita bertaubat.
Para jamaah qiyamullail yang semoga dirahmati Allah Swt
Pada bulan suci ini, Rasulullah Saw mencontohkan dan menganjurkan kita untuk Qiyamullail, shalat sunnah pada malam hari sepanjang bulan istimewa ini. Rasulullah Saw bersabda :
من قام رمضان إمانا واحتسابا غفرله ماتقدم من ذنبه. متفق عليه
“Barang siapa shalat (malam) pada bulan Ramadhan atas dorongan Iman
dan dengan niat ikhlas, niscaya diampuni semua dosanya yang telah lalu. Muttafaqun Alaih.
Shalat malam pada bulan Ramadhan dilakukan secara berjamaah di awal malam, sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah Saw selama dua malam berturut-turut, lalu ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab r.a. untuk dilakukan di awal malam sepanjang bulan suci Ramadhan dan disepakati oleh para sahabat Nabi Saw ketika itu, dan inilah yang disebut oleh para ulama dengan shalat taraweh yaitu shalat yang diselingi dengan istirahat sejenak setiap selesai dua rakaat.
Dan shalat ini lebih afdhal dilaksanakan di akhir malam sebagaimana pengamalan Rasulullah Saw yang lebih banyak. Dan karena jaminan Rasulullah Saw akan makbulnya do’a pada sepertiga malam terakhir.
Dan pengamalan Qiyamullail Rasulullah saw tidak pernah lebih dari sebelas rakaat sebagaimana yang diterangkan Ummul Mu’minin ‘Aisyah r.a. Dan inilah yang afdhal, meskipun para ulama membolehkan Qiyamullail/ Taraweh lebih dari sebelas rakaat karena pengamalan para sahabat Nabi Saw.
Jadi selain kita berupaya untuk mengamalkan yang afdhal, kita berupaya untuk shalat yang lebih khusyu’, lebih tuma’ninah, lebih tenang. Dan janganlah kiranya kita saling mempersalahkan antara yang Qiyamullail dan Taraweh, antara sebelas rakaat dan dua puluh satu rakaat.
Yang penting kita berusaha shalat yang tenang, tidak ada yang ribut, tidak terburu-buru, karena thuma’ninah itu rukun dari shalat, dan tidak sah shalat kita jika tidak thuma’ninah.
Bapak-ibu saudara-saudariku yang berbahagia
Iman yang ada dihati kita telah menggerakkan kita untuk berbahagia dengan kedatangan bulan termulia ini. Al-Hamdulillah. Mari kita berdayakan nikmat iman ini untuk memperbanyak tabungan akhirat, untuk iman yang lebih kuat, untuk taqwa yang lebih tinggi, untuk hidup yang lebih bahagia, lebih mulia.
Untuk itu, niat baik harus kita perbanyak, rencana-rencana ibadah, tilawah, sedekah dan amal shaleh lainnya harus kita programkan. Mulai malam ini, mari kita berlomba mengkhatamkan al-Qur’an dengan niat yang ikhlas.
Mulai malam ini, mari kita memperbanyak membaca subhanallah, Al-hamdulillah, La Ilaha Illallah, Allahu Akbar. Pada waktu sahur nanti, mari kita memperbanyak istighfar, mengulang-ulangi ucapan : Astaghfirullahal Azhim, dan memperbanyak do’a kepada Allah. Besok da seterusnya, selama kita berpuasa, ada jaminan do’a kita makbul, terutama menjelang berbuka puasa. Rasulullah Saw bersabda :
إن للصائم عند فطره لدعوة ما ترد. أخرجه ابن ماجه والبيهقي
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, ada do’a yang tidak ditolak”. HR : Ibnu Majah dan Al-Baihaqi.
Olehnya itu marilah kita semua membuktikan iman kita dan meningkatkan keyakinan kita, dengan optimalisasi ibadah, tilawah, dzikir, istighfar, do’a, sedekah dan seluruh amal shaleh, sebagai perwujudan dari kesyukuran kita kepada Allah Swt atas ni’mat Bulan Ramadhan yang mulia ini.
Agar cara kita berbulan Ramadhan kita tahun ini benar-benar lebih baik dari pada cara kita berbulan Ramadhan pada tahun yang lalu. Upaya peningkatan ini adalah sebuah keniscayaan jika kita sadar bahwa kita semakin dekat dengan kematian.
Di akhir perjumpaan kita pada malam ini, saya ingin mengajarkan sebuah do’a yang diwasiatkan oleh Rasulullah Saw untuk kita baca setiap selesai shalat, yaitu:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepadaMu, untuk bersyukur kepadaMu
dan untuk memperbaiki ibadah kepadaMu.” Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

implementasi algoritma pencarian ke dalam coding hill climbing

LOGO UNIDHA dan SEJARAH UNIDHA

siklus hidup prodak